Buku geografi IPS kelas XI
Pengertian ilmu Geografi menurut Eratosthenes adalah gambaran tentang bumi. Definisi ini sangat singkat tetapi mengandung makna yang sangat luas, seluas bumi dan seisinya yang dipelajari.
Setiap bidang ilmu memiliki obyek studi yang sesuai dengan karakter disiplin ilmu masing-masing. Obyek studi dalam ilmu Geografi terbagi menjadi 2 macam yaitu objek material geografi (geosfer) dan obyek formal geografi (cara mengkajinya)
Obyek Material Geografi adalah segala sesuatu yang tedapat di bumi baik benda mati maupun makhluk hidup dan lingkungannya. Objek material geografi ini sering disebut dengan Geosfer. Sedangkan obyek Formal Geografi adalah cara pandang yang digunakan dalam mengkaji obyek material geografi atau geosfer.
Begitu luasnya cakupan objek material (geosfer) yang dibahas dalam ilmu geografi, dan untuk lebih memudahkan dalam memahaminya di kelompokkan dalam 5 lapisan geosfer. Kelima lapisan geosfer tersebut antara lain :
A. Atmosfer
Atmosfer adalah bagian dari geosfer yang meliputi lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara dalam atmosfer ini merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan di bumi. Tidak semua jenis udara yang terdapat di bumi dapat mendukung kehidupan. Beberapa jenis udara yang mendukung kelangsungan hidup misalnya adalah oksigen (O2) untuk bernafas manusia dan hewan, karbondioksida (CO2) dan nitrogen untuk bahan fotosintesis tumbuhan.
Lapisan-lapisan udara yang terdapat di atmosef memiliki fungsi-fungsi vital dalam melindungi bumi misalnya sebagai penyeimbang suhu bumi, menahan radiasi sinar matahari yang berbahaya, membakar benda-benda dari luar angkasa sebelum masuk menabrak permukaan bumi.
B. Hidrosfer
Hidrosfer adalah bagian geosfer yang berupa lapisan air yang terdapat di permukaan bumi meliputi perairan darat dan perairan laut. Lapisan ini menempati kurang lebih 60% dari seluruh permukaan bumi sehingga dapat menyeimbangkan suhu di permukaan bumi, menjaga bumi tetap hangat di malam hari dan menjaga tetap sejuk pada siang hari.
Fenomena geosfer yang dikaji pada lapisan hidrosfer ini misalnya air tanah, sungai, rawa, danau, dan gletser pada perairan darat. Sedangkan pada perairan laut misalnya mengkaji tentang arus laut, ombank dan gelombang, jenis laut, zona laut, salinitas laut dan morfologi dasar laut. Siklus hidrologi juga merupakan kajian utama dalam lapisan hidrosfer.
C. Lithosfer
Lithosfer adalah bagian geosfer yang berupa lapisan batuan penyusun kulit bumi yang berkaitan dengan aktifitas tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen yang membentuk permukaan bumi (tektonisme, vulkanisme dan seisme) dan aktifitas tenaga dari luar bumi atau tenaga eksogen yang merusak lapisan batuan hasil bentukan tenaga endogen (pelapukan, erosi, sedimentasi dan mass wasting).
Dalam lithosfer terdapat kajian khusus terhadap hasil akhir aktifitas tenaga tenaga endogen dan eksogen yaitu tanah. Tanah dikaji secara khusus dalam lapisan permukaan bumi tentang tanah yaitu pedhosfer.
D. Biosfer
Biosfer adalah bagian geosfer yang merupakan lapisan kehidupan berupa ekosistem, flora fauna dan interaksi di dalamnya. Biosfer mengkaji persebaran ekosistem, flora dan fauna yang terdapat di muka bumi, kekhasan yang ada di setiap ekosistem yang membedakan dengan ekosistem lainnya.
Merupakan sistem kehidupan paling besar karena merupakan gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
E. Antroposfer
Antroposfer adalah bagian geosfer yang berupa lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Dalam hal ini geografi mempelajari persebaran aneka budaya dan ragam fisik manusia dalam ruang (wilayah). Lapisan antroposfer merupakan lapisan utama atau lapisan sentral dari lapisan geosfer yang lain, karena dapat memberi pengaruh yang besar terhadap lapisan yang lain baik pengaruh yang membangun dan menguntungkan maupun merusak dan merugikan.
Fenomena geosfer yang berkaitan dengan antroposfer misalnya adalah tentang pertumbuhan kependudukan (kelahiran, kematian dan migrasi), berbagai aktifitas manusia dalam memanfaatkan lapisan geosfer yang lain misalnya pemanfaatan sumber daya alam untuk kelangsungan hidup yang berkelanjutan.
Pendekatan Dalam Geografi
Aspek Geografi
Secara umum, prinsip geografi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
Dengan adanya 4 prinsip tersebut, kita semua bisa mempelajari fonomena geografi yang terjadi di permukaan bumi dengan sangat mudah. Berikut adalah penjelasan tentang prinsip geografi lengkap dengan contoh penerapannya.
Prinsip distribusi disebut sebagai kunci pertama dalam studi geografi.
Pasalnya, prinsip ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang terjadi di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. Fenomena geografi yang diteliti, bisa berupa tumbuhan, hewan, manusia, maupun bentang alam.
Bahkan beberapa ahli geografi mengungkap bahwa, prinsip distribusi mampu mengungkap hubungan antara fenomena satu dengan yang lainnya secara menyeluruh. Dan bisa digunakan kepentingan meramal keadaan di masa yang akan datang.
Contoh : Kita semua tau bahwa persebaran flora dan fauna di Indonesia, tidak sama pada daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada fenomena prinsip distribusi yang terjadi di Indonesia.
Prinsip geografi selanjutnya ada prinsip interelasi atau keterkaitan. Prinsip ini digunakan untuk menelaah keterkaitan gejala geografi yang satu, dengan gejala geografi lainnya, dalam suatu ruang. Tujuannya untuk menguraikan hubungan ada yang dalam ruangan tersebut.
Beberapa ahli menuliskan bahwa, prinsip interelasi ini dapat mengungkapkan hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik, gejala fisik dengan sosial, dan gejala sosial dengan sosial. Hasil dari prinsip interelasi adalah mampu menggambarkan karakteristik geografi suatu wilayah.
Contoh: Terjadi fenomena banjir parah yang diakibatkan oleh penebangan hutan di wilayah hulu. Fenomena ini menunjukaan adanya prinsip interelasi antara gejala sosial dengan gejala fisik. Hubungan antara perbuatan manusia, yang berdampak pada kerusakan alam yang terjadi.
Prinsip deskripsi atau penggambaran berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi setelah dilakukan pengamatan. Mampu memberikan penjelasan mendalam tentang spesifik gejala geografi yang terjadi.
Pada penjelasannya, prinsip deskripsi tidak hanya menjabarkan dalam lisan, tulisan maupun peta, namun juga dijabarkan lagi lebih spesifik menggunakan grafik, tabel serta diagram.
Contoh penerapan prinsip deskripsi : Tabel angka yang menunjukkan pengangguran diwilayah jawa timur. Kemudian, gambar yang menunjukkan persebaran curah hujan dalam satu tahun di wilayah Indonesia. Terakhir, grafik peta yang menunjukkan lempeng tektonik di semua wilayah dunia.
Prinsip geografi yang terakhir adalah korologi atau gabungan. Yang mana prinsip ini menggabungkan 3 prinsip yang sudah dijabarkan diatas. Prinsip korologi bertujuan untuk menelaah fakta, gejala serta permasalahan yang terjadi di suatu tempat. Yang mana semuanya itu ditinjau dari segi persebarannya, interelasinya, integrasinya dan interaksinya dalam suatu ruangan tertentu.
Sebagai contoh: Dalam meneliti fenomena hujan, harus diteliti dulu dari persebaran hujan yang terjadi di Indonesia, apa penyebab perbedaan curah hujan tersebut dan apa saja dampak yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut.