Faktor Dinamika Kependudukan

 

Pengertian Dinamika Penduduk 

Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk. 

Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 pada zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir tahun 2010. 

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk 


Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
  • Kelahiran (natalitas) 
  • Kematian (mortalitas) 
  • Migrasi (perpindahan) 

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Kelahiran (fertilitas) 

Pengukuran tingkat kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati. 

Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.

Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain : 

  • Kawin usia muda 
  • Pandangan “banyak anak banyak rezeki” 
  • Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah 
  • Anak merupakan penentu status social 
  • Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain : 

  • Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
  • Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
  • Semakin banyak wanita karir. 

Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) : 

  • Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk 
  • Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk 
  • Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk 

b. Kematian (mortalitas) 

Ada beberapa tingkat kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate). 

Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. 

Tingkat kematian khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. 

Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain : 
  • Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 
  • Fasilitas kesehatan yang belum memadai
  • Keadaan gizi penduduk yang rendah 
  • Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir 
  • Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :

  • Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
  • Fasilitas kesehatan yang memadai
  • Meningkatnya keadaan gizi penduduk
  • Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan 

Penggolongan angka kelahiran kasar :

  • angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk 
  • angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk 
  • angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk 

c. Migrasi Penduduk 

Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut. 

Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negative. 

Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Jenis-jenis Migrasi: 

Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
  1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran 
  2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant 
  3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya 
Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.
  1. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. 
  2. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. 
  3. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek 
  4. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri 
  5. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama 
  6.  Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah 
  7.  Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.

Objek Study Geografi

 

Obyek Material Dalam Ilmu Geografi


Pengertian ilmu Geografi menurut Eratosthenes adalah gambaran tentang bumi. Definisi ini sangat singkat tetapi mengandung makna yang sangat luas, seluas bumi dan seisinya yang dipelajari.
Setiap bidang ilmu memiliki obyek studi yang sesuai dengan karakter disiplin ilmu masing-masing. Obyek studi dalam ilmu Geografi terbagi menjadi 2 macam yaitu objek material geografi (geosfer) dan obyek formal geografi (cara mengkajinya)

Obyek Material Geografi adalah segala sesuatu yang tedapat di bumi baik benda mati maupun makhluk hidup dan lingkungannya. Objek material geografi ini sering disebut dengan Geosfer. Sedangkan obyek Formal Geografi adalah cara pandang yang digunakan dalam mengkaji obyek material geografi atau geosfer.

Begitu luasnya cakupan objek material (geosfer) yang dibahas dalam ilmu geografi, dan untuk lebih memudahkan dalam memahaminya di kelompokkan dalam 5 lapisan geosfer. Kelima lapisan geosfer tersebut antara lain :

A. Atmosfer

Atmosfer adalah bagian dari geosfer yang meliputi lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara dalam atmosfer ini merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan  di bumi. Tidak semua jenis udara yang terdapat di bumi dapat mendukung kehidupan. Beberapa jenis udara yang mendukung kelangsungan hidup misalnya adalah oksigen (O2) untuk bernafas manusia dan hewan, karbondioksida (CO2) dan nitrogen untuk bahan fotosintesis tumbuhan.

Lapisan-lapisan udara yang terdapat di atmosef memiliki fungsi-fungsi vital dalam melindungi bumi misalnya sebagai penyeimbang suhu bumi, menahan radiasi sinar matahari yang berbahaya, membakar benda-benda dari luar angkasa sebelum masuk menabrak permukaan bumi.

B. Hidrosfer

Hidrosfer adalah bagian geosfer yang berupa lapisan air yang terdapat di permukaan bumi meliputi perairan darat dan perairan laut. Lapisan ini menempati kurang lebih 60% dari seluruh permukaan bumi sehingga dapat menyeimbangkan suhu di permukaan bumi, menjaga bumi tetap hangat di malam hari dan menjaga tetap sejuk pada siang hari.

Fenomena geosfer yang dikaji pada lapisan hidrosfer ini misalnya air tanah, sungai, rawa, danau, dan gletser pada perairan darat. Sedangkan pada perairan laut misalnya mengkaji tentang arus laut, ombank dan gelombang, jenis laut, zona laut, salinitas laut dan morfologi dasar laut. Siklus hidrologi juga merupakan kajian utama dalam lapisan hidrosfer.

C. Lithosfer

Lithosfer adalah bagian geosfer yang berupa lapisan batuan penyusun kulit bumi yang berkaitan dengan aktifitas tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen yang membentuk permukaan bumi (tektonisme, vulkanisme dan seisme) dan aktifitas tenaga dari luar bumi atau tenaga eksogen yang merusak lapisan batuan hasil bentukan tenaga endogen (pelapukan, erosi, sedimentasi dan mass wasting).

Dalam lithosfer terdapat kajian khusus terhadap hasil akhir aktifitas tenaga tenaga endogen dan eksogen yaitu tanah. Tanah dikaji secara khusus dalam lapisan permukaan bumi tentang tanah yaitu pedhosfer.

D. Biosfer

Biosfer adalah bagian geosfer yang merupakan lapisan kehidupan berupa ekosistem, flora fauna dan interaksi di dalamnya. Biosfer mengkaji persebaran ekosistem, flora dan fauna yang terdapat di muka bumi, kekhasan yang ada di setiap ekosistem yang membedakan dengan ekosistem lainnya.

Merupakan sistem kehidupan paling besar karena merupakan gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.

EAntroposfer

Antroposfer adalah bagian geosfer yang berupa lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Dalam hal ini geografi mempelajari persebaran aneka budaya dan ragam fisik manusia dalam ruang (wilayah). Lapisan antroposfer merupakan lapisan utama atau lapisan sentral dari lapisan geosfer yang lain, karena dapat memberi pengaruh yang besar terhadap lapisan yang lain baik pengaruh yang membangun dan menguntungkan maupun merusak dan merugikan.

Fenomena geosfer yang berkaitan dengan antroposfer misalnya adalah tentang pertumbuhan kependudukan (kelahiran, kematian dan migrasi), berbagai aktifitas manusia dalam memanfaatkan lapisan geosfer yang lain misalnya pemanfaatan sumber daya alam untuk kelangsungan hidup yang berkelanjutan.


Pendekatan Geografi

  Pendekatan Dalam Geografi


1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.

2. Pendekatan kelingkungan

Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:

(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta
kesadaran akan lingkungan.

Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.

Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
(1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.
(2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.
(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.( makalah kelompok 2 XG)

3. Pendekatan Kewilayahan
dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.

Kesimpulannya:
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.

Pendaftaran Siswa

Ilmu penunjang Geografi

  Prinsip, Manfaat, dan Cabang Ilmu Geografi

Ilmu Penunjang Geografi 

1.       Geologi
adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi),termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya.
2.       Geomorfologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi).
3.       Meteorologi
adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca, suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya.
4.       Meteorologi
sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan industri.
5.       Hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa
6.       Klimatologi
 adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata cuaca.
7.       Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya.
8.       Ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
9.       Demografi
adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, dan jumlah penduduk.

Aspek Geografi

   Aspek Geografi

Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :
1.    Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
  • a.   Aspek Topologi
  •      Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.

  • Mempelajari Proses Pembentukan Relief Muka Bumi - Blognya Mas Adi

  • b.   Aspek Biotik
  • Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan

  • Latihan Soal UN IPA SMP Materi Ekosistem dan Pembahasannya

  • c.   Aspek Non Biotik
  • Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)

  • CARA MEMBUAT TANAH TANDUS MENJADI SUBUR KEMBALI

2.    Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain:

a.   Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.

√ Pengertian Dinamika Kelompok Sosial, Faktor, dan Aspeknya ...

b.   Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya

Tiga Pasar Tradisional di Cirebon Kembali Ditutup | Republika Online

c.   Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d.   Aspek Politik
Misalnya membahas tantang kepartaian dan pemerintahan.

F. Manfaat Ilmu Geografi

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari ilmu geografi. Secara umum manfaat geografi ialah membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami dunia. Memahami negara sendiri karena dengan belajar geografi akan mengetahui kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi manusianya, sehingga menumbuhkan perasaan nasionalisme. Selain itu, dalam rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat diperlukan untuk mengetahui potensi daerahnya.

Memahami dunia sangat penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui, sehingga diperlukan pengetahuan tentang geografi negara lain. Misalnya, Perang Irak, Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu, dengan mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara lain, yang menyangkut sumber daya alamnya maupun manusianya. Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Kesimpulan Manfaat Geografi:
1. Memetakan Persebaran Fenomena Di Permukaan Bumi
2. Penentuan Lokasi Pertanian, Industri, dan Permukiman
3. Penentuan Lokasi Transmigrasi
4. Pengembangan Prasarana Transportasi
5. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya
6. Membantu Menyelesaikan Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

Prinsip Geografi

 

Prinsip-prinsip Geografi Beserta Contohnya

Secara umum, prinsip geografi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

  1. Prinsip distribusi
  2. Prinsip interelasi
  3. Prinsip deskripsi
  4. Prinsip korologi

Dengan adanya 4 prinsip tersebut, kita semua bisa mempelajari fonomena geografi yang terjadi di permukaan bumi dengan sangat mudah. Berikut adalah penjelasan tentang prinsip geografi lengkap dengan contoh penerapannya.

1. Prinsip Distribusi (Penyebaran)

Prinsip distribusi disebut sebagai kunci pertama dalam studi geografi.

Pasalnya, prinsip ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang terjadi di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. Fenomena geografi yang diteliti, bisa berupa tumbuhan, hewan, manusia, maupun bentang alam.

Bahkan beberapa ahli geografi mengungkap bahwa, prinsip distribusi mampu mengungkap hubungan antara fenomena satu dengan yang lainnya secara menyeluruh. Dan bisa digunakan kepentingan meramal keadaan di masa yang akan datang.

catatan si shanty: Peta persebaran SDA di Indonesia

Contoh : Kita semua tau bahwa persebaran flora dan fauna di Indonesia, tidak sama pada daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada fenomena prinsip distribusi yang terjadi di Indonesia.

2. Prinsip Interelasi (Keterkaitan)

Prinsip geografi selanjutnya ada prinsip interelasi atau keterkaitan. Prinsip ini digunakan untuk menelaah keterkaitan gejala geografi yang satu, dengan gejala geografi lainnya, dalam suatu ruang. Tujuannya untuk menguraikan hubungan ada yang dalam ruangan tersebut.

Beberapa ahli menuliskan bahwa, prinsip interelasi ini dapat mengungkapkan hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik, gejala fisik dengan sosial, dan gejala sosial dengan sosial. Hasil dari prinsip interelasi adalah mampu menggambarkan karakteristik geografi suatu wilayah.

Qanun Larangan Penebangan Pohon di Aceh Mendesak | Waspada Online

Contoh: Terjadi fenomena banjir parah yang diakibatkan oleh penebangan hutan di wilayah hulu. Fenomena ini menunjukaan adanya prinsip interelasi antara gejala sosial dengan gejala fisik. Hubungan antara perbuatan manusia, yang berdampak pada kerusakan alam yang terjadi.

3. Prinsip Deskripsi (Penggambaran)

Prinsip deskripsi atau penggambaran berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi setelah dilakukan pengamatan. Mampu memberikan penjelasan mendalam tentang spesifik gejala geografi yang terjadi.

Pada penjelasannya, prinsip deskripsi tidak hanya menjabarkan dalam lisan, tulisan maupun peta, namun juga dijabarkan lagi lebih spesifik menggunakan grafik, tabel serta diagram.

Prinsip Geografi

Contoh penerapan prinsip deskripsi : Tabel angka yang menunjukkan pengangguran diwilayah jawa timur. Kemudian, gambar yang menunjukkan persebaran curah hujan dalam satu tahun di wilayah Indonesia. Terakhir, grafik peta yang menunjukkan lempeng tektonik di semua wilayah dunia.

4. Prinsip Korologi (Gabungan)

Prinsip geografi yang terakhir adalah korologi atau gabungan. Yang mana prinsip ini menggabungkan 3 prinsip yang sudah dijabarkan diatas. Prinsip korologi bertujuan untuk menelaah fakta, gejala serta permasalahan yang terjadi di suatu tempat. Yang mana semuanya itu ditinjau dari segi persebarannya, interelasinya, integrasinya dan interaksinya dalam suatu ruangan tertentu.

pertanian – sadoelblog

Sebagai contoh: Dalam meneliti fenomena hujan, harus diteliti dulu dari persebaran hujan yang terjadi di Indonesia, apa penyebab perbedaan curah hujan tersebut dan apa saja dampak yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut.